بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Bismillahirrohmanirrohiim
Al Fatihah (1) : 1
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
.لم.اللَّهُ
لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوم.
ذَلِكُمُ اللَّهُ
فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ .قَائِمًابِالْقِسْطِ
- Alif laam miim, Allohu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum. Qaaiman bilqiathi, dzalikumullaahu fa anna tu'fakuun.
( Ali Imran (3) : 1, 2, 18 dan Al
An'aam (6) : 95 ).
“Alif laam
miim, Allah – tidak ada Tuhan kecuali Dia. Yang hidup kekal dan teru-menerus
mengurus makhluk-Nya. Yang menegakkan keadilan. Itulah Allah, maka mengapa kamu
masih berpaling ?”
وَلَوْ
أَنَّ قُرْآنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الأرْضُ أَوْ
كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَى بَلْ لِلَّهِ الأمْرُ جَمِيعًا
2.
Walau anna Qur’aanan suyyirat bihil jibaalu au quththi’at
bihil ardhu au kullima bihil mautaa. Ballillaahil amru jamii’aa.
( Ar Ra’d (13) : 31 )
“Dan
sekiranya ada suatu bacaan yang gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi
terbelah olehkarenanya atau orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu
Al Qur’sn itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalahkepunyaan Allah”.
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ
فَيَكُونُ
3.
Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an ayya-quula lahuu kun
fayakuun.
( Yasin (36) : 82 )
“Sesungguhnya perintah-Nya
apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya : “Jadilah !” maka
terjadilah ia”
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
4.
Alhamdu lillaahi Rabbil’aalamiin.
( Al Fatihah (1) : 2 )
“Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam.”
بَلْ هُمْ فِي لَبْسٍ مِنْ خَلْقٍ جَدِيدٍ
5.
Bal hum fii labsi
min khalqin jadiid.
(
Qaaf (50) : 15 )
“Sebenarnya mereka dalam
keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru.”
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
بَصِيرٌ
6.
Wa huwa ma’akum
ainamaa kuntum, wallaahu bimaa ta’maluuna bashiir.
( Al
Hadiid (57) : 4)
“Dan dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
7.
Innallaaha Qowiyyun
‘ziiz.
( Al
Hadiid (57) : 25 )
“Sesungguhnya Allah Maha Kuat
lagi Maha Perkasa.”
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ
الْمُؤْمِنُونَ
8.
Allaahu laa
illaaha illaa huwa, wa’alallaahi falyatawakkalil mu’minuun.
( At
Taghaabun (64) : 13 )
“(Dia-lah) Allah, tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin
bertawakkal kepada Allah saja.”
وَمَنْ
يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ. إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ
قَدْجَعَلَاللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍقَدْرًا
9.
Wa mayyatawakkal ‘alallahi
fahuwa hasbuh. Innallaaha balighu am-rih. Qad ja’alallahu likulli syai’in
qadraa.
( At
Thalaq (65) : 3)
“Dan barang siapa bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
وَأَحَاطَ بِمَا
لَدَيْهِمْ وَأَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا
10.
Wa ahaatha bimaa
ladaihim wa ashaa kulla syai-in ‘adadaa.
( Al
Jin (72) : 28)
“Ilmu-Nya meliputi apa yang
ada pada mereka, dan Dia menghitungkan segala sesuatu satu per-satu.”
رَبُّ
الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلا
11.
Rabbul masyriqi
wal maghribi laa ilaaha illaa huwa, fattakhadzhu wakii-laa.
( Al
Muzzamil (73) : 9 )
“(Dia-lah) Tuhan masyrik dan
maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambila Dia
sebagai Pelindung.
لا يَتَكَلَّمُونَ
إِلا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا
12. Laa yatakallamuuna
illaa man adzina lahur rahmaanu w qaala shawaabaa.
( An Naba’ (78) : 38 )
“meraka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang diberi
izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha pemurah, dan ia mengucapkan kata yang
benar.”
مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ.مِنْ نُطْفَةٍ خَلَقَهُ فَقَدَّرَهُ
13.
Min ayyi syai-in
khalaqahuu, min nuthfatin khalaqahuu faqaddarah.
( ‘Abasa
(80) : 18-19 )
“Dari apakah Allah menciptakan
? Dari setetes mani, Allah menciptakan lalu menentukanya.”
ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ
14.
Dzii quwwatin ‘inda
dzil ‘arsyi makiin.
( Ath
Takawiir (85) : 20)
“Yang mempunyai kekuatan, yang
mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang
mempunyai ‘Arsy.”
15. Wallahu min waraa-ihiim mu-hiithum bal huwa Qur’aanum
majiidun fii lauhim mahfuuzh.
( Al Buruuj (85) :
20-22 )
“Padahal allah mengepung
mereka dari belakang mereka. Nahkan yang didustakan mereka adalah Al Qur’an
yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar