bismillah

.•*´¨`*•.♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥.•*´¨`*•.

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Jumat, 17 Februari 2012

ANTARA AQAL, NAFSU, RAGA DAN RUH


Bismillahirrohmanirrohiim

Allah SWT sebelum menciptakan manusia telah terlebih dulu menciptakan AQAL dan NAFSU. Tertera dalam Kitab Durrotun Nasihin karangan Syeh Utsman bin Hasan As Syakir, dalam hadits qudsi disebutkan saat Allah SWT menciptakan AQAL, Allah mengajukan pertanyaan pada AQAL, “Yaa ayyuhal Aqli, man anta wa man ana”, wahai Aqal siapakah kamu dan siapa Aku? Aqal menjawab “ana A’bdun wa Anta Robbun”. Saya hambaMu dan Engkau Tuhanku.
Disisi lain, saat Allah SWT menciptakan nafsu dan diajukan pertanyaan yang sama, nafsu menjawab “Ana ana wa anta anta” aku ya aku dan kamu ya kamu. Lantar Allah SWT memasukan kedalam neraka panas selama 1000 tahun. Setelah itu nafsu sitanya lagi, namun tetap belum kapok juga dan menjawab hal yang sama, lantas dimasukan kedalam neraka yang dingin selama 1000 tahun, stelah itu ditanya lagi, dan jawabanya
masih tetap, lalu dimasukan ke neraka lapar selama 1000 tahun, lalu diangkat dan ditanya lagi, baru menjawab “Ana A’bdun wa Anta Robbun”.
AQAL adalah makkhluk suci dengan fitrah Allah SWT, AQAL itu ibarat kkusir yang mengendalikan nafsu.
Dimanakah letak AQAL dan NAFSU ?

AQAL dan NAFSU itu terletak di dalam qolbu, qolbu dalam arti jasmani adalah organ jantung manusia, diterangkan dalam hadits riwayat muslim.

Nabi bersabda : “ Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasat terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka akan menjadi baik dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasat tersebut akan menjadi buruk. Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah “QOLBU”. ( Hadits Riwayat Bukhori )
Qolbu dalam bahasa Arab artinya jantung, menurut Imam Al-ghozali, perenungan itu mulai dari QOLBU yang berpusat di dada, bukan dilakukan melalui pemikiran (al-fikri) dalam otak kepala.
Firman Allah

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لا تَعْمَى الأبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai qolbu, dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai teling yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, ialah qolbu yang ada di dalam dada. QS. Al-Hajj 22:46

Di jelaskan pada ayat di atas, bahwa qulub atau qolbun itu letaknya fis shudduur,, di dalam dada, dan yang ada di dalam dada itu adalah jantung (heart), bukan hati/liver, yang berada di bawah dada di atas perut.
Dalam Al-Quran bahwa sesungguhnya ILMU itu letaknya di jantung qolbun fis shudduur, ilmu itu mencangkup Aqli dan Nafsu.
Dalam jantung ada syaraf-syaraf yang bersambung ke otak.
Otak ada dua bagian, yaitu otak kanan disebut EQ, tempat syaraf emosional, tempat syaraf emosional seperti marah, senang, sedih, takut dll. Disinilah yang menghubungkan dengan NAFSU yang berpusat di jantung.
Yang kedua yaitu otak kiri yang berhubungan dengan syaraf memori, kecerdasan, daya ingat, rasional yang disebut IQ pusat intelegensi. Disinilah pusat Aqal yang berhubungan dengan pusat syaraf jantung.
Jantung bukan sekedar pemompa energi yang berupa darah menuju ke otak, sebab jantung adalah pusat segala energi yang ada, detakan jantung itu tidaklah bekerja secara otomatis, tapi dikendalikan oleh Sang Maha Pengadili.
Saat manusia memforsir daya otak kirinya, maka jantung bereaksi, begitu juga perasaan cinta, benci, senang, sedih, di otak kanan bangkit, akan bereaksi pada jantung.
Imam Ghazali berpendapat dengan dasar ayat Al-Quran di atas, bahwa ILMU itu bukan di otak tappi di dalam QOLBU, penglihatan itu bukan pada MATA tapi di dalam QOLBU, pendengaran itu bukan pada telinga tapi di dalam QOLBU, pembicaraan itu bukan dalam mulut tappi di Jantung QOLBU Haqiqotun.
Otak, mata, telinga dan mulut itu hanyalah peralatan yang berupa RAGA,yang dikendalikan oleh AQAL dan NAFSU yang terletak Jantung QOLBU.
Lalu apakah RUH itu ?

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيلا

wayas-aluunaka ‘ani rruhi quli rruhi min amri rabbi wamaa uutituum minal ilmi illaaqilaa [17 : 85]
Artinya :
Dan mereka bertanya kepada kamu tentang ROH. KATAKANLAH : “ROH itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu dibeari pengetahuan melainkan sedikit”. QS Al Isra 85

Al-Quran sendiri telah menegaskan bahwa RUH itu adalah aurusan-Nya, kita tidak tahu melainkan sedikit, sedikit bagi Allah SWT akan pengetahuan manusia.
RUH ibarat energi, ruh dalam lafadz arab berasal dari kata “RIIH” yang maknanya angin.
Dalam ilmu pengetahuan eksak, gerakan angin terjadi karena reaksi energi elektro magnetik yang terus bergerak, energi elektroagnetik ini dalam unsur atom disebut elektron yang kita rasakan sebagai energi aliran listrik.
Dan ternyata tiada satupun profesor di dunia yang dapat menjelaskan apakah listrik itu dengan paten, seperti halnya tiada seorang ulama yang dapat menjelaskan apakah RUH itu?
Yang kita tahu hanyalah sebatas pengetahuan bahwa ruh itu adalah energi yang dapat menghidupkan benda organik, sedangkan listrik itu adalah energi yang dapat menghidupkan benda anorganik.
Jadi RUH bukanlah seperti di film atau gambar, yang berbentuk bayangan atau asap, sungguh berlepas diri tentang hal itu.
Begutu juga listrik bukanlah petir yang berapi terang, seperti dalam gambar, itu hanyalah reaksi percikan api yang anas sedangkan listrik percikan api yang panas, sedangkan listrik sendiri tidak berwarna, tidak terlihat, juga bukan kalor atau panas.
Kesimpilanya
RAGA itu dikendalikan AQAL dan NAFSU yang terletak dalam QOLBU yang dapat hidup karena adanya RUH dengan kuasa ALLAH SWT.
Wallohu’alam.

2 komentar: